Alan Juliadi Diancam Dibunuh Pakai Sajam oleh Amin, Hanya Karena Tolak Tambahan Uang Listrik, Akhirnya Korban Melapor Ke Polsek Binawidya





Pekanbaru – Malam mencekam menyelimuti kawasan Jalan Naga Sakti, Binawidya, Pekanbaru. Seorang pemuda nyaris menjadi korban pembunuhan brutal hanya karena menolak permintaan tambahan uang listrik sebesar Rp10.000. Kamis 5 Juni 2025.


Alan Juliadi (28) Pedagang Kaki Lima Jual Jus di kawasan stadion Utama Riau, warga Perumahan Setia Mulya I Blok G11, masih terguncang. Pada Rabu malam, 4 Juni 2025 sekitar pukul 22.30 WIB, ia dihadang dan diancam oleh  Amin, dengan senjata tajam yang diarahkan langsung ke tubuhnya. Kejadian ini berlangsung di depan Warung Jus Afiza, di tengah area kuliner stadion utama riau padat warga.


“Ang ndak tau siapo den!” teriak pelaku sambil mengacungkan sajam ke arah Alan, menebar ketakutan di tengah malam sunyi. Ancaman ini bukan gertakan biasa—senjata tajam itu disebut nyaris menyentuh tubuh Alan yang hanya bisa mundur sambil gemetar.


Perselisihan bermula dari tagihan listrik warung. Alan mengaku selama ini rutin membayar Rp15.000 per malam untuk biaya lampu kepada Amin. Namun malam itu, Amin secara sepihak menuntut bayaran dinaikkan menjadi Rp25.000. Alan yang keberatan justru harus menghadapi amukan disertai ancaman pembunuhan.


“Kalau saya tak mundur, bisa saja malam itu saya ditusuk,” ungkap Alan kepada awak media. Ketakutan nyaris kehilangan nyawa memaksanya segera melapor dengan harapan pelaku segera ditangkap sebelum jatuh korban berikutnya.


Laporan Alan telah diterima secara resmi dengan nomor: LB/P/573/VI/2025/SPKT/POLSEK BINAWIDYA POLRESTA PEKANBARU POLDA RIAU pada Kamis (5/6/2025). Ia menuntut perlindungan hukum dan berharap pelaku dikenai Pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan, karena aksi tersebut bukan hanya pengancaman, tapi sudah mengarah pada percobaan pembunuhan.


Warga sekitar mulai resah. Mereka takut jika pelaku yang masih berkeliaran bisa kembali berbuat nekat. “Jangan sampai ada korban jiwa dulu baru ditindak. Ini nyawa manusia,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.


Masyarakat berharap aparat kepolisian bergerak cepat dan tegas. Pelaku bersenjata tajam yang sudah menebar ancaman pembunuhan harus segera diamankan demi keselamatan warga lainnya.